balas dendam

Melukis Seribu Gunung | Chapter 18

“Pengadilan memanggilmu untuk bergabung dengan Pengawal Jinwu. Surat pengangkatannya sudah dikirim dari ibu kota. Ia sendiri yang mengantarkannya.” Pei Xiaoyuan sedikit tertegun. “Kau tak menyangka, bukan? “Bukan hanya kau, bahkan aku juga cukup terkejut.” Linghu Gong datang siang tadi, dan meski ia tidak duduk lama, ia secara samar mengungkapkan kepada Pei Ji beberapa alasan di […]

Melukis Seribu Gunung | Chapter 18 Read More »

Melukis Seribu Gunung | Chapter 17

Sekarang, harapan terbesarnya hanyalah apa yang dikatakan He Jin benar-benar terjadi, begitu ia kembali, ia akan menerima kabar bahwa Nona itu sudah ditemukan. Kalau tidak… ia benar-benar tidak berani membayangkan bagaimana seorang perempuan seperti dia bisa bepergian sendirian di jalan sepi seperti ini. Meskipun dalam surat ia telah menekankan secara khusus bahwa tidak perlu khawatir,

Melukis Seribu Gunung | Chapter 17 Read More »

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 44

Lin Wei Xi bisa mengingat nama ini berkat Gao Ran. Walaupun adik laki-laki Gao Ran sangat disayang, bagaimanapun dia tetap seorang anak shu, mana mungkin bisa menembus kelas sosial dan ditetapkan sebagai pewaris tanpa bantuan orang-orang berkedudukan tinggi. Gu Cheng Yao, seorang bangsawan, adalah salah satunya, dan Shen Ming Da adalah yang lainnya. Shen Ming

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 44 Read More »

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 43

Dorongan orang-orang di sudut tribun itu telah menimbulkan keributan. Para nyonya begitu ketakutan hingga diam-diam mengambil dua langkah mundur. Anak itu baru berusia sembilan tahun, tetapi tubuhnya sudah kokoh. Ia mendengar perkataan Lin Wei Xi dan mendengus. Ia berkata, “Siapa kau, minggir, jangan menghalangi pangeran ini menonton perahu naga!” Lin Wei Xi melirik pakaiannya dan

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 43 Read More »

Melukis Seribu Gunung | Chapter 15

Setelah beberapa saat, ia menoleh dan dengan ragu memanggil ke arah bukit-bukit bergulung ladang di sebelah kanannya. Selain suara tajam angin senja yang bertiup melintasi puncak bukit, tidak ada balasan. Ia perlahan berbalik lagi, masih duduk di atas kudanya, tidak bergerak. Angin liar meniup ujung bajunya dan celananya, dan terus-menerus menampar sepatu botnya yang menginjak

Melukis Seribu Gunung | Chapter 15 Read More »

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 42

Para kerabat pejabat dan kaum bangsawan di ibu kota memberi muka pada Gao Ran, tapi Putri Agung Shou Kang jelas tidak perlu melakukan itu. Dipermalukan langsung di depan umum oleh Putri Agung Shou Kang, Gao Ran sangat tertekan dan berkata: “Bagus kalau nenek dari pihak ibu dan Nona Lin cocok satu sama lain. Aku sebenarnya

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 42 Read More »

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 41

Ujung mata Gao Ran sempat melirik cara Lin Wei Xi pergi ‘sendirian’, ia tertawa dalam hati, lalu tiba-tiba berseru ‘Ah’, menunjukkan sedikit cemas: “Lihat ingatanku ini. Aku sibuk bicara dengan nenek, sampai meninggalkan orang sendirian. Di mana Nona Lin? Sebelum keluar, aku sudah berjanji pada ayah untuk menjaga baik-baik Nona Lin hari ini. Ini pertama

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 41 Read More »

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 40

Saat Lin Wei Xi naik ke dalam kereta, ia melihat Gao Ran sudah duduk duluan. Melihat Lin Wei Xi masuk, Gao Ran menipiskan bibir dan tersenyum ringan: “Kenapa Nona Lin baru datang sekarang? Apa berdandannya makan waktu terlalu lama?”   Lin Wei Xi sangat acuh pada sikap Gao Ran; sengaja memberi waktu yang salah, dan

Terlahir Kembali untuk Menjadi Ibu Tiri Pemeran Utama | Chapter 40 Read More »

Melukis Seribu Gunung | Chapter 14

Penjaga kota memberi tahu Pei Xiaoyuan bahwa hari ini seperti biasa, gerbang kota dibuka pada pergantian jaga kelima. Di antara orang-orang yang menunggu untuk keluar kota, sepertinya ada seseorang yang ciri-cirinya cocok dengan deskripsi yang ia berikan. Setelah memeriksa surat izin keluar yang orang itu bawa, ia membiarkannya pergi tanpa bertanya lebih jauh. Jelas, orang

Melukis Seribu Gunung | Chapter 14 Read More »

You cannot copy content of this page

Scroll to Top